Semarang|Detikpolri com-Keluarga GRO (17) pelajar SMK 4 Kota Semarang yang tew*s dit*mb*k polisi sempat diminta oleh pihak Polrestabes Semarang dan seorang oknum wartawan untuk tidak memperpanjang kasus ini. Mereka meminta keluarga untuk ikhlas menerima kem*tian GRO.
Pakde GRO, Agung mengatakan, pada Senin (25/11) atau sehari setelah korban dimakamkan, sejumlah anggota polisi termasuk Kapolrestabes Semarang dan seorang wartawan mendatangi rumah korban di Kembangarum, Semarang Barat. Mereka meminta agar pihak keluarga mau membuat video pernyataan sudah ikhlas menerima peristiwa ini.
Namun, pihak keluarga menolak permintaan tersebut lantaran proses hukum dan kronologi kem*tian siswa anggota Paskibra itu masih belum jelas dan dinilai janggal.
Keluarga juga menolak pernyataan Kapolrestabes Semarang yang menyebut GRO sebagai kreak atau g*ngster. Menurutnya, GRO tidak pernah menunjukkan adanya tanda-tanda tersebut.
“Kita kecewa sekali karena proses penyelidikan masih berjalan dan baru satu hari kok sudah membuat statement yang mengklaim korban itu sebagai anggota g*ngster. Itu jauh dari kepribadian dari Gamma, hari itu (Sabtu, 23 November 2024) Gamma latihan paskibra sampai sore, kemudian malamnya pamit sama neneknya mau latihan pencak silat,” kata Agung.
( M.U )