KriminalPolri

POLRESTABES SEMARANG MENGGELAR PENGARAHAN KEPADA ORANGTUA ANAK YANG TERLIBAT TAWURAN  

2
×

POLRESTABES SEMARANG MENGGELAR PENGARAHAN KEPADA ORANGTUA ANAK YANG TERLIBAT TAWURAN  

Sebarkan artikel ini

Semarang |Detikpolri .com- 28 November 2024 Pagi ini Polrestabes Semarang menggelar pengarahan kepada orang tua anak yang terlibat tawuran remaja yang terjadi pada Minggu, 24 November. Pengarahan yang dilakukan pada pagi tadi pukul 10.00 WIB di Lobi Polrestabes Semarang ini bertujuan untuk mengklarifikasi misinformasi yang beredar di media sosial terkait kejadian tersebut dan respons polisi selanjutnya.

 

Kapolrestabes Semarang menyampaikan keprihatinan yang bermula dari video yang beredar dari pelaku tawuran dan penindakan berlebihan oleh anggota kepolisian saat berusaha menghentikan remaja yang bertikai dari dua kelompok “Ganster Seroja” dan “Tanggul Pojok”. Kapolrestabes menerangkan terjadinya tawuran tersebut, dengan menyebutkan bahwa tawuran tersebut terjadi di tiga lokasi terpisah di Kota Semarang: Kecamatan Gayamsari, Kecamatan Semarang Barat, dan Kecamatan Semarang Utara.

 

Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Irwan Anwar langsung menyikapi rumor meninggalnya salah satu remaja yaitu Alm. Gamma, dengan menerangkan barang bukti dan saksi Alm. Gamma terlibat aktif dalam tawuran tersebut. Kapolrestabes menjelaskan, “ senjata tajam (Sajam) yang ditemukan di lokasi kejadian ternyata adalah sanjata Gamma yang ditinggalkan di rumah temannya,” Lebih lanjut, “terungkap bahwa Gamma telah mengundang empat orang dari kelompok bernama “Jejer Kauman” untuk ikut tawuran.”

 

Pengarahan tersebut menekankan pentingnya pengawasan orang tua, senada dengan pernyataan Wali Kota Semarang ibu yang menghimbau para orang tua untuk aktif memantau aktivitas anak baik di rumah maupun di luar rumah, serta memberikan perhatian yang baik kepada teman sebayanya.

 

Meskipun laporan awal menyatakan bahwa para pemuda yang berpartisipasi akan dicukur kepalanya sebagai hukuman, Kapolrestabes Semarang mengumumkan bahwa tindakan ini tidak dilaksanakan karena adanya perubahan dalam kebijakan kepolisian. Kapolrestabes Semarang mengakhiri pengarahan dengan memberikan peringatan keras kepada remaja yang terlibat, mendesak mereka untuk menahan diri dari tindakan kekerasan di masa depan.

 

Polrestabes Semarang berupaya mengembalikan seluruh anak yang terlibat tawuran kepada orang tuanya. Investigasi atas insiden tersebut sedang berlangsung.

 

( M.U )

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *